SOLOK – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Solok, AKBP Muari, S.IK, MM, MH, menegaskan komitmennya untuk memberantas aktivitas tambang ilegal di wilayah hukum yang dipimpinnya. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berbagai insiden yang mengguncang Solok dan Sumatera Barat, termasuk bencana yang disebabkan oleh aktivitas tambang ilegal hingga kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang diduga terkait dengan aktivitas tambang.
Dalam keterangannya, Kapolres Solok menegaskan bahwa tambang ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membawa dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat.
“Kami tidak akan mentolerir aktivitas tambang ilegal di wilayah hukum Polres Solok. Selain melanggar aturan, tambang ini telah memicu bencana alam dan mengancam keselamatan warga. Komitmen kami jelas: tambang ilegal harus dihentikan, ” tegas AKBP Muari.
Sebagaimana juga sempat viral, wilayah Solok beberapa kali diguncang bencana alam, seperti banjir bandang dan longsor, yang diduga kuat akibat eksploitasi tambang ilegal. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga menelan korban jiwa. Selain itu, kasus di Solok Selatan yang menyeret nama aparat penegak hukum semakin memanaskan isu ini, sehingga menuntut perhatian serius dari semua pihak.
Kapolres Solok menyatakan keprihatinannya atas dampak buruk yang ditimbulkan tambang ilegal.
“Kita tidak boleh membiarkan lingkungan terus dirusak hanya untuk keuntungan segelintir orang. Kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan menjaga kelestarian alam Solok, ” ujarnya.
Langkah Nyata: Sosialisasi dan Penegakan Hukum
Sebagai wujud komitmen, jajaran Polres Solok bersama Polsek telah melakukan berbagai upaya, termasuk sosialisasi intensif kepada masyarakat tentang pelarangan tambang ilegal. Dalam sosialisasi ini, disampaikan juga dampak negatif tambang ilegal, baik dari sisi hukum, kerusakan lingkungan, maupun ancaman bencana yang dapat terjadi.
Selain itu, Polres Solok terus meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah-daerah yang rawan tambang ilegal. Kapolres memastikan bahwa pihaknya tidak segan untuk menindak tegas pelaku tambang ilegal sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Kami berharap masyarakat juga berperan aktif melaporkan aktivitas tambang ilegal. Bersama, kita dapat menjaga wilayah Solok dari kerusakan yang lebih parah, ” tambahnya.
Kapolres Solok juga mengimbau semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan instansi terkait, untuk bersinergi dalam memberantas tambang ilegal. Ia menegaskan pentingnya pendekatan terpadu, mulai dari penegakan hukum, pengawasan ketat, hingga upaya pemulihan lingkungan.
Baca juga:
Ratusan Rumah di Dharmasraya Terendam Banjir
|
Dengan langkah-langkah tegas yang dilakukan Kapolres Solok dan jajarannya, masyarakat diharapkan dapat merasakan dampak positif dari penanganan tambang ilegal. Komitmen ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dan menciptakan Solok yang lebih aman dan lestari.