SUMBAR, - Prestasi dalam olahraga sulit terwujud tanpa adanya kompetisi berjenjang mulai dari tingkat nagari, kota/kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional.
“Setelah berlatih keras, kompetisi adalah ajang untuk menguji kemampuan atlet sekaligus mendulang prestasi. Karena itu kompetisi berjenjang itu harus kita upayakan untuk seluruh cabang olahraga, ” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat membuka Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bulutangkis Sumbar 2021 di hall bulutangkis Atalanta, Senin (20/12/2021).
Untuk menciptakan kompetisi itu, kata Mahyeldi, pengurus cabang olahraga tidak mungkin jalan sendiri, karena itu kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sponsor lain mutlak diperlukan.
“Di sinilah kejelian dan kemampuan pengurus cabang olahraga diuji, ” katanya.
Mahyeldi menyebut menggiatkan olahraga bagi siswa mulai SD hingga SMA/SMK juga bisa menjadi solusi dalam menjaring bibit atlet. Ia menilai wacana sekolah lima hari hingga Jumat dan mengkhususkan hari Sabtu untuk olahraga dan seni, patut untuk dipertimbangkan.
“Dengan demikin semua cabang olahraga ini akan bergairah, sponsor datang dan dengan dukungan pemerintah, fasilitas latihan dan venue pertandingan bisa diperbaiki atau dibangun sesuai standar internasional, ” ujarnya.
Standar internasional yang diacu sekaligus sebagai upaya untuk menarik pertandingan olahraga skala nasional bahkan internasional untuk bisa dilaksanakan di Sumbar, sehingga terjadi efek domino yang tidak hanya menguntungkan insan olahraga tetapi juga sektor lain seperti UMKM.
“Ke depan kita harus berkolaborasi, bersinergi untuk mewujudkan hal ini, ” ujarnya.
Terkait PBSI, Mahyeldi mengapresiasi langkah yang diambil untuk menggelar Kejurprov Bulutangkis Piala Gubernur. Pelatihan wasit tingkat internasional yang diikuti enam orang dari Sumbar juga patut diacungi jempol.
“Dengan demikian, secara bertahap syarat untuk menggelar kejuaraan nasional di Sumbar mulai terbangun. Sekarang kita harus berupaya untuk meningkatkan fasilitas, ” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Mahyeldi mengajak semua pihak yang terlibat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai langkah untuk mengendalikan pandemi menjadi endemi.
“Kalau pandemi masih berlangsung, sulit menggelar kejuaraan besar. Karena itu semua harus divaksin. Mudah-mudahan tahun depan pandemi berakhir sehingga kita bisa memikirkan untuk menggelar event-event besar, ” ujarnya.(**)